Selama beberapa dekade, ada kepercayaan luas bahwa mencukur dapat membuat rambut tumbuh lebih tebal dan lebat. Banyak orang, terutama pria, mengikuti saran ini dengan harapan mendapatkan surai yang lebih subur. Tetapi apakah ada kebenaran pada gagasan populer ini? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa jawabannya mungkin tidak sesederhana kelihatannya. Yuk sebelum lanjut baca mampir dulu ke Okeplay777 Gandakan uang anda di sana segera dan nikmati keseruannya dan promo-promonya.
Gagasan bahwa mencukur dapat merangsang pertumbuhan rambut telah ada selama berabad-abad. Ini sering dikaitkan dengan praktik Turki kuno yang disebut “mencukur”, yang melibatkan pencukuran kepala secara teratur untuk mendorong pertumbuhan rambut yang lebih tebal. Praktik ini telah diwariskan secara turun-temurun dan telah menjadi norma budaya di sebagian masyarakat. Namun, keefektifannya telah menjadi bahan perdebatan di antara para ilmuwan dan ahli kulit.
Untuk memahami ilmu di balik klaim ini, mari selami anatomi rambut. Rambut tumbuh dari folikel, kantong kecil di kulit yang mengandung sel khusus yang bertanggung jawab untuk memproduksi batang rambut. Ketebalan dan kerapatan rambut ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk genetika, hormon, dan kesehatan secara keseluruhan. Tindakan mencukur itu sendiri tidak memengaruhi jumlah folikel rambut atau ukurannya, karena ini ditentukan sebelumnya oleh susunan genetik kita.
Salah satu alasan utama mengapa orang percaya bahwa mencukur dapat membuat rambut tumbuh lebih tebal adalah karena penampilan rambut setelah dicukur. Saat Anda mencukur, Anda memotong batang rambut pada titik paling tebal, menciptakan ujung yang tumpul. Saat rambut tumbuh kembali, awalnya tampak lebih tebal karena ujung yang tumpul ini. Namun, ini murni efek visual, dan ketebalan batang rambut tetap tidak berubah.
Faktanya, penelitian ilmiah menemukan bahwa mencukur tidak berdampak pada ketebalan atau kepadatan pertumbuhan rambut. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Investigative Dermatology pada tahun 1970 menunjukkan bahwa mencukur tidak berpengaruh pada diameter atau tingkat pertumbuhan rambut janggut pada pria. Studi lain yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology pada tahun 2008 menemukan bahwa mencukur tidak mengubah ketebalan atau warna rambut pada wanita.
Selain itu, beberapa dokter kulit percaya bahwa mencukur sebenarnya dapat memiliki efek sebaliknya pada pertumbuhan rambut. Joshua Zeichner, seorang dokter kulit dan direktur penelitian kosmetik dan klinis dalam dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City, menjelaskan bahwa seringnya mencukur dapat menyebabkan iritasi pada folikel rambut, yang menyebabkan peradangan dan potensi kerusakan pada batang rambut. Hal ini dapat menyebabkan rambut menjadi lebih lemah dan tipis dari waktu ke waktu.
Lantas mengapa mitos mencukur membuat rambut tumbuh lebih lebat tetap ada? Salah satu alasannya mungkin salah tafsir dari bukti anekdot. Ketika orang mulai mencukur secara teratur, mereka mungkin memperhatikan bahwa rambut mereka tampak lebih tebal pada awalnya karena ujung tumpul yang dihasilkan oleh pencukuran. Namun efek ini bersifat sementara dan tidak benar-benar mengubah ketebalan atau kerapatan rambut. Keyakinan akan khasiat mencukur untuk pertumbuhan rambut juga dapat didorong oleh praktik budaya dan tradisi yang telah diturunkan dari generasi ke generasi, tanpa bukti ilmiah yang mendukungnya.
Meskipun kurangnya bukti ilmiah yang mendukung gagasan bahwa mencukur dapat membuat rambut tumbuh lebih tebal, beberapa orang masih percaya akan keefektifannya. Mereka berpendapat bahwa mencukur secara teratur dapat membantu mengelupas kulit dan mengangkat sel kulit mati, yang dapat membuat kulit kepala lebih sehat dan menciptakan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan rambut. Namun, tidak ada bukti konklusif untuk mendukung klaim ini, dan metode lain seperti pengelupasan kulit kepala dapat dilakukan tanpa perlu mencukur.
Kesimpulannya, kepercayaan bahwa mencukur bisa membuat rambut tumbuh lebih tebal adalah mitos yang terus menerus tidak memiliki bukti ilmiah. Meskipun mencukur dapat menciptakan efek visual sementara dari rambut yang lebih tebal karena ujung tumpul yang dibuat dengan memotong batang rambut, hal itu tidak mengubah ketebalan atau kerapatan pertumbuhan rambut. Faktanya, sering mencukur bahkan dapat menyebabkan rambut menjadi lebih lemah dan tipis dari waktu ke waktu karena potensi kerusakan pada rambut.